Wow, ada rumah unik dibangun dipadang pasir
Studio arsitek berbasis di London Baharash baru saja disewa untuk membangun hunian mewah di tengah padang pasir di Liwa, Uni Emirat Arab (UEA). Perusahaan ini diminta untuk menciptakan sebuah rumah yang nyaman dan hemat energi dalam waktu yang sama.
Dalam perhitungan kasar, rumah ini memiliki luas 565 meter persegi. Rumah tersebut akan mencakup lima ruang utama yaitu ruang keluarga, dua kamar tidur, dan ruang berkumpul di tengahnya.
"Kami melihat generasi baru Emiratis yang mencari gaya hidup berkelanjutan, sesuai dengan visi UEA untuk menjadi negara paling berkelanjutan di dunia," ujar desainer dan pendiri Baharash Architecture.
Estimasi dana yang digunakan untuk membangun rumah ini adalah dua juta dollar atau Rp 29 miliar yang akan dibiayai oleh seorang penduduk lokal Dubai kaya raya. Sayang, namanya masih dirahasiakan.
Hunian ini terlihat seperti bintang dengan bentuk yang tidak sempurna. Baharash membangun jendela besar yang menyajikan pemandangan panorama di sekitar padang pasir. Jendela ini juga bisa berubah menjadi kaca gelap dengan cepat untuk melindungi privasi penghuni.
Selain itu, rumah ini memiliki dapur yang dilengkapi taman di dalam ruangan dan kursi untuk delapan tamu. Di ruang keluarga, jendelanya tinggi mulai dari lantai hingga langit-langit. Di tengah-tengah struktur, terdapat perapian yang terinspirasi warisan tradisional Bedouin.
Tidak hanya itu, hunian ini juga diklaim sebagai struktur yang ramah lingkungan. Pasalnya, Baharash memanfaatkan 100 persen tenaga yang dihasilkan dari matahari padang pasir. Sistem tenaga suryanya menghasilkan energi bersih yang kemudian disimpan di beberapa baterai.
Kostruksi ramah lingkungan telah menjadi prioritas di UEA sejak negara tersebut ditunjuk menjadi tuan rumah World Expo 2020. Sementara beberapa kota besarnya, contohnya Dubai, telah berjanji untuk mengurangi konsumsi energi sebanyak 30 persen saat kegiatan tersebut berlangsung.
Sumber : www.potretnews.com
Studio
arsitek berbasis di London Baharash baru saja disewa untuk membangun
hunian mewah di tengah padang pasir di Liwa, Uni Emirat Arab (UEA).
Perusahaan ini diminta untuk menciptakan sebuah rumah yang nyaman dan
hemat energi dalam waktu yang sama.
Dalam perhitungan kasar, rumah ini memiliki luas 565 meter persegi. Rumah tersebut akan mencakup lima ruang utama yaitu ruang keluarga, dua kamar tidur, dan ruang berkumpul di tengahnya.
"Kami melihat generasi baru Emiratis yang mencari gaya hidup berkelanjutan, sesuai dengan visi UEA untuk menjadi negara paling berkelanjutan di dunia," ujar desainer dan pendiri Baharash Architecture.
Estimasi dana yang digunakan untuk membangun rumah ini adalah dua juta dollar atau Rp 29 miliar yang akan dibiayai oleh seorang penduduk lokal Dubai kaya raya. Sayang, namanya masih dirahasiakan.
Hunian ini terlihat seperti bintang dengan bentuk yang tidak sempurna. Baharash membangun jendela besar yang menyajikan pemandangan panorama di sekitar padang pasir. Jendela ini juga bisa berubah menjadi kaca gelap dengan cepat untuk melindungi privasi penghuni.
Selain itu, rumah ini memiliki dapur yang dilengkapi taman di dalam ruangan dan kursi untuk delapan tamu. Di ruang keluarga, jendelanya tinggi mulai dari lantai hingga langit-langit. Di tengah-tengah struktur, terdapat perapian yang terinspirasi warisan tradisional Bedouin.
Tidak hanya itu, hunian ini juga diklaim sebagai struktur yang ramah lingkungan. Pasalnya, Baharash memanfaatkan 100 persen tenaga yang dihasilkan dari matahari padang pasir. Sistem tenaga suryanya menghasilkan energi bersih yang kemudian disimpan di beberapa baterai.
Kostruksi ramah lingkungan telah menjadi prioritas di UEA sejak negara tersebut ditunjuk menjadi tuan rumah World Expo 2020. Sementara beberapa kota besarnya, contohnya Dubai, telah berjanji untuk mengurangi konsumsi energi sebanyak 30 persen saat kegiatan tersebut berlangsung.
- See more at: http://www.potretnews.com/artikel/serbaneka/151-orang-kaya-dubai-bangun-rumah-berbiaya-rp29-miliar-di-tengah-padang-pasir#sthash.Umr5uv8R.dpuf
Dalam perhitungan kasar, rumah ini memiliki luas 565 meter persegi. Rumah tersebut akan mencakup lima ruang utama yaitu ruang keluarga, dua kamar tidur, dan ruang berkumpul di tengahnya.
"Kami melihat generasi baru Emiratis yang mencari gaya hidup berkelanjutan, sesuai dengan visi UEA untuk menjadi negara paling berkelanjutan di dunia," ujar desainer dan pendiri Baharash Architecture.
Estimasi dana yang digunakan untuk membangun rumah ini adalah dua juta dollar atau Rp 29 miliar yang akan dibiayai oleh seorang penduduk lokal Dubai kaya raya. Sayang, namanya masih dirahasiakan.
Hunian ini terlihat seperti bintang dengan bentuk yang tidak sempurna. Baharash membangun jendela besar yang menyajikan pemandangan panorama di sekitar padang pasir. Jendela ini juga bisa berubah menjadi kaca gelap dengan cepat untuk melindungi privasi penghuni.
Selain itu, rumah ini memiliki dapur yang dilengkapi taman di dalam ruangan dan kursi untuk delapan tamu. Di ruang keluarga, jendelanya tinggi mulai dari lantai hingga langit-langit. Di tengah-tengah struktur, terdapat perapian yang terinspirasi warisan tradisional Bedouin.
Tidak hanya itu, hunian ini juga diklaim sebagai struktur yang ramah lingkungan. Pasalnya, Baharash memanfaatkan 100 persen tenaga yang dihasilkan dari matahari padang pasir. Sistem tenaga suryanya menghasilkan energi bersih yang kemudian disimpan di beberapa baterai.
Kostruksi ramah lingkungan telah menjadi prioritas di UEA sejak negara tersebut ditunjuk menjadi tuan rumah World Expo 2020. Sementara beberapa kota besarnya, contohnya Dubai, telah berjanji untuk mengurangi konsumsi energi sebanyak 30 persen saat kegiatan tersebut berlangsung.
- See more at: http://www.potretnews.com/artikel/serbaneka/151-orang-kaya-dubai-bangun-rumah-berbiaya-rp29-miliar-di-tengah-padang-pasir#sthash.Umr5uv8R.dpuf
Studio
arsitek berbasis di London Baharash baru saja disewa untuk membangun
hunian mewah di tengah padang pasir di Liwa, Uni Emirat Arab (UEA).
Perusahaan ini diminta untuk menciptakan sebuah rumah yang nyaman dan
hemat energi dalam waktu yang sama.
Dalam perhitungan kasar, rumah ini memiliki luas 565 meter persegi. Rumah tersebut akan mencakup lima ruang utama yaitu ruang keluarga, dua kamar tidur, dan ruang berkumpul di tengahnya.
"Kami melihat generasi baru Emiratis yang mencari gaya hidup berkelanjutan, sesuai dengan visi UEA untuk menjadi negara paling berkelanjutan di dunia," ujar desainer dan pendiri Baharash Architecture.
Estimasi dana yang digunakan untuk membangun rumah ini adalah dua juta dollar atau Rp 29 miliar yang akan dibiayai oleh seorang penduduk lokal Dubai kaya raya. Sayang, namanya masih dirahasiakan.
Hunian ini terlihat seperti bintang dengan bentuk yang tidak sempurna. Baharash membangun jendela besar yang menyajikan pemandangan panorama di sekitar padang pasir. Jendela ini juga bisa berubah menjadi kaca gelap dengan cepat untuk melindungi privasi penghuni.
Selain itu, rumah ini memiliki dapur yang dilengkapi taman di dalam ruangan dan kursi untuk delapan tamu. Di ruang keluarga, jendelanya tinggi mulai dari lantai hingga langit-langit. Di tengah-tengah struktur, terdapat perapian yang terinspirasi warisan tradisional Bedouin.
Tidak hanya itu, hunian ini juga diklaim sebagai struktur yang ramah lingkungan. Pasalnya, Baharash memanfaatkan 100 persen tenaga yang dihasilkan dari matahari padang pasir. Sistem tenaga suryanya menghasilkan energi bersih yang kemudian disimpan di beberapa baterai.
Kostruksi ramah lingkungan telah menjadi prioritas di UEA sejak negara tersebut ditunjuk menjadi tuan rumah World Expo 2020. Sementara beberapa kota besarnya, contohnya Dubai, telah berjanji untuk mengurangi konsumsi energi sebanyak 30 persen saat kegiatan tersebut berlangsung.
- See more at: http://www.potretnews.com/artikel/serbaneka/151-orang-kaya-dubai-bangun-rumah-berbiaya-rp29-miliar-di-tengah-padang-pasir#sthash.Umr5uv8R.dpuf
Dalam perhitungan kasar, rumah ini memiliki luas 565 meter persegi. Rumah tersebut akan mencakup lima ruang utama yaitu ruang keluarga, dua kamar tidur, dan ruang berkumpul di tengahnya.
"Kami melihat generasi baru Emiratis yang mencari gaya hidup berkelanjutan, sesuai dengan visi UEA untuk menjadi negara paling berkelanjutan di dunia," ujar desainer dan pendiri Baharash Architecture.
Estimasi dana yang digunakan untuk membangun rumah ini adalah dua juta dollar atau Rp 29 miliar yang akan dibiayai oleh seorang penduduk lokal Dubai kaya raya. Sayang, namanya masih dirahasiakan.
Hunian ini terlihat seperti bintang dengan bentuk yang tidak sempurna. Baharash membangun jendela besar yang menyajikan pemandangan panorama di sekitar padang pasir. Jendela ini juga bisa berubah menjadi kaca gelap dengan cepat untuk melindungi privasi penghuni.
Selain itu, rumah ini memiliki dapur yang dilengkapi taman di dalam ruangan dan kursi untuk delapan tamu. Di ruang keluarga, jendelanya tinggi mulai dari lantai hingga langit-langit. Di tengah-tengah struktur, terdapat perapian yang terinspirasi warisan tradisional Bedouin.
Tidak hanya itu, hunian ini juga diklaim sebagai struktur yang ramah lingkungan. Pasalnya, Baharash memanfaatkan 100 persen tenaga yang dihasilkan dari matahari padang pasir. Sistem tenaga suryanya menghasilkan energi bersih yang kemudian disimpan di beberapa baterai.
Kostruksi ramah lingkungan telah menjadi prioritas di UEA sejak negara tersebut ditunjuk menjadi tuan rumah World Expo 2020. Sementara beberapa kota besarnya, contohnya Dubai, telah berjanji untuk mengurangi konsumsi energi sebanyak 30 persen saat kegiatan tersebut berlangsung.
- See more at: http://www.potretnews.com/artikel/serbaneka/151-orang-kaya-dubai-bangun-rumah-berbiaya-rp29-miliar-di-tengah-padang-pasir#sthash.Umr5uv8R.dpuf
Wow, ada rumah unik dibangun dipadang pasir
Reviewed by kukoin
on
19.13.00
Rating:
Tidak ada komentar: