4 Alasan Indonesia Harus Segera Memiliki Satelit Militer

Pada era presiden Soekarno kekuatan militer Indonesia termasuk yang terkuat dan terbesar di dunia. Bahkan Amerika Serikat sebagai negara adidaya sangat khawatir dengan kekuatan militer Indonesia. Lalu bagaimana kekuatan militer Indonesia saat ini ?

cnnindonesia.com

Saat ini kekuatan militer Indonesia masih disegani. Hal ini tidak lepas dari  banyaknya preatasi yang diraih oleh militer Indonesia, baik saat berkompetisi maupun saat operasi militer. Tetapi dari segi teknologi, militer Indonesia termasuk tertinggal dari negara lain. Salah satu contohnya adalah karena militer Indonesia tidak memiliki satelit sendiri.

Tetapi karena kebutuhan teknologi satelit militer yang sangat penting, akhirnya Indonesia akan meluncurkan satelit komunikasi militer buatan konsorsium Eropa Airbus Defence and Space pada tahun 2019.

Berikut adalah yang melatar belakangi pentingnya teknologi satelit militer bagi Indonesia :

1. Luas wilayah Indonesia
Indonesia adalah negara kepulauan yang sangat luas. Untuk menjaga kedaulatan wilayah sangat diperlukan satelit. Contoh nyatanya adalah ketika Indonesia akan memaksimalkan penggunaan Drone, Jika jarak Drone sudah melebihi 200 km, mau tak mau harus pakai satelit untuk komunikasi (panjang Indonesia 5000 km). Sebab meski di pesawat tidak ada pilotnya, di darat tetap saja harus ada yang mengontrol sehingga pesawat bisa pulang dengan selamat.

2. Slot Kosong
Indonesia memiliki slot kosong buat satelit yaitu koordinat 123 bujur timur. Sebelumnya, koordinat itu ditempati satelit komunikasi Garuda-1 milik Asia Cellular Satellite buatan Lockheed Martin AS. Namun satelit Garuda-1 kini telah digeser dengan alasan ada sistemnya yang tidak beres.

3. Lemahnya kemampuan Komando dan Pengendalian.
Indonesia butuh teknologi yang dapat menghubungkan operator dilapangan dengan pengambil keputusan, sehingga suatu kasus dapat dieksekusi dengan cepat dan efisien. Disinilah komunikasi satelit berbicara. Kita memang sudah menggunakan teknologi komuikasi satelit untuk militer, tapi faktanya belum optimal. Kita harus memiliki sistem dimana antar perangkat yang ada dapat terintegrasi dengan baik, kemudian apa yang didapat dari perangkat itu dapat diketahui pengambil keputusan dan operator perangkat-perangkat yang kita miliki dapat mengeksekusinya.

4. Satelit Militer Indonesia masih bergabung dengan satelit sipil
Saat ini TNI masih menyewa satelit dari Telkom dan menggunakan teknologi C-Band yang masih belum bersifat “all weather proof”, yang sebenarnya kurang mendukung kebutuhan militer yang membutuhkan komunikasi handal di segala cuaca.

Menurut Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, " (Satelit) enggak boleh campur-campur. Itu kan rahasia. Kalau satelit umum bisa digunakan untuk umum, perusahaan, dan macam-macam. Tapi di mana-mana satelit militer itu harus rahasia,”