Pendidikan, Budaya Dan Pola Pikir Kebanyakan Orang Indonesia
Pendidikan secara praktis tak dapat dipisahkan dengan nilai-nilai budaya. Dalam menjaga dan melestarikan kebudayaan sendiri, secara proses mantransfernya yang paling efektif dengan cara pendidikan. Keduanya sangat erat sekali hubungannya karena saling melengkapi dan mendukung antara satru sama lainnya.
Tujuan pendidikan pun adalah melestarikan dan selalu meningkatkan kebudayaan itu sendiri, dengan adanya pendidikanlah kita bisa mentransfer kebudayaan itu sendiri dari generasi ke generasi selanjutnya.
Dan juga kita sebagai masyarakat mencita-citakan terwujudnya masyarakat dan kebudayaan yang lebih baik ke depannya, maka sudah dengan sendirinya pendidikan kitapun harus lebih baik lagi. Dalam Tread Ini ane (sangat)banyak mengkutip poin dari Prof Ng Aik-Kwang (karena telah dilakukannya penelitian)
Kita Akan Bahsa Ini Dari Pendidikan Kita Lalu Kita Kaitkan Dengan Budaya Kita Untuk Kemudian Mengerti Bagaimana Pola Pikir Masyrakat Indonesia. Dengan Begitu Nantinya Kita Bisa Saling Kasih Solusi Penyelesaiannya
PENDIDIKAN
1. Pendidikan di indonesia identik dengan sitem hafalan dan berbasis kunci jawaban dan bukan pada pengertian , semua te ujian nasional , masuk PT , masuk kuliah sampai menjadi mahasiswa pun kita diwajibkan untuk menghafal rumus rumus pasti dan ilmu hitung laiinya bukan pada pemahaman kapan dan dimana harus menggunakan rumus rumus itu . sehingga apa yang didengar hanya lewat kuping kiri keluar kuping kanan
2.Nah karna berbasis hafalan murid murid dijejali banyak sekalai pelajaran dan rumus rumus lainnya , Mereka dididik menjadi “Jack of all trades, but master of none” (tahu sedikit sedikit tentang banyak hal tapi tidak menguasai apa pun). so pasti mereka pasti jago dibidang olimpiade dan lainnya.
3.Karena berbasis hafalan, banyak pelajar Asia bisa jadi juara dalam Olimpiade Fisika, dan Matematika. Tapi hampir tidak pernah ada org Asia yang menang Nobel atau hadiah internasional lainnya yang berbasis inovasi dan kreativitas.
4.Bagi kebanyakan orang indonesia, bertanya artinya bodoh (takut akan pertanyaan yg tidak berbobot), makanya rasa penasaran tidak mendapat tempat dalam proses pendidikan di sekolah.
5.Karena takut salah dan takut dianggap bodoh, di sekolah atau dalam seminar atau workshop, jarang mau bertanya tetapi setelah sesi berakhir malah mengerumuni guru / narasumber dan bertanya
BUDAYA
1. Bagi orang orang banyak nya kekayaan dan harta benda lebih dihargai daripada cara memperolehnya , betul tidak ? passion atau rasa cinta terhadap pekerjaan tidak dihargai sehingga banyak yang lebih memilih berkorupsi, Apalagi bila ternyata hukum yang ada bisa dibeli dengan hartanya. Hitung punya hitung, masih ada selisih yang sangat besar dari hasil korupsi bila keluar penjara nanti. Toh di penjara pun sama enaknya dengan di hotel.
2. Tak heran banyak orang indonesia menyukai film film atau ftv dan sinetron yang mendadak kaya dan memperoleh uang cepat , sehingga kehidupan masyarakatnya berlomba bermlomba untuk memiliki pekerjaan dibidang yang cepat memberikan banyak uang dan cepat kaya.
3. Sehingga dan oleh karena itu jujur saja banyak orang indonesia takut kalah dan takut salah , dalam dunia kerja jika melakukan kesalah aka di cemooh atau diucilkan dan tidak dipercayai. padahalan kan belum tentu ya kan ?? Akibat- nya sifat eksploratif dan kreativitas dalam upaya memenuhi rasa penasaran dan keberanian untuk mengambil resiko kurang dihargai dan sangat rendah. Yang penting kerja aman, tidak ada resiko. Gaji lancar.
4. Disekolah juga , dikelas deh : kalau bertanya sama dengan menunjukkan kebodohan yang dimiliki. Karena itu lebih baik diam dan menunduk sambil pura pura menulis hal yang sangat penting yang tidak bisa ditunda sedikit pun kalau ada peluang bertanya dari pada mengacungkan jari telunjuk tinggi tinggi. kenapa begitu ?? ya karna takut salah dan dianggap bodoh.
CARA MEMPERBAIKI
1. Hargai proses. Hargailah orang karena pengabdiannya bukan karena kekayaannya.
2. Hentikan pendidikan berbasis kunci jawaban. Biarkan murid memahami bidang yang paling disukainya
3. Jangan jejali murid dengan banyak hafalan, apalagi matematika. Untuk apa diciptakan kalkulator kalau jawaban utk X x Y harus dihapalkan? Biarkan murid memilih sedikit mata pelajaran tapi benar2 dikuasainya
4. Biarkan anak memilih profesi berdasarkan PASSION (rasa cinta) nya pada bidang itu, bukan memaksanya mengambil jurusan atau profesi tertentu yg lebih cepat menghasilkan uang
5. Dasar kreativitas adalah rasa penasaran berani ambil resiko. AYO BERTANYA!
Initemanvian via kaskus.co.id
Pendidikan, Budaya Dan Pola Pikir Kebanyakan Orang Indonesia
Reviewed by kukoin
on
21.42.00
Rating:
Tidak ada komentar: