Kedermawanan TKI Membangun Sekolah Gratis Untuk Anak Nelayan

Cut Darmayanti Sihombing merupakan sosok Kartini asal Sumatera Utara. Mantan TKI Malaysia ini sukses membangun sekolah nonformal untuk anak-anak nelayan di Desa Percut, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deliserdang.

Wanita usia 31 tahun ini membangun sekolah tersebut dari seluruh hasil kerja kerasnya selama menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Malaysia.

Cut membangun sekolah di tanah seluas 20x60 meter persegi sejak lima tahun lalu. Sekolah tersebut dibangunnya karena keprihatinanya terhadap anak-anak di sekitar tempat tinggalnya.

Ia sengaja menghabiskan seluruh tabungannya selama bekerja di Malaysia untuk membeli tanah di sekitar perkampungan nelayan dipinggiran Kota Medan.

Dirinya pun terpaksa kembali menjadi tenaga kerja untuk kedua kalinya, demi bisa membangun sebuah bangunan tempat anak-anak belajar.

Berbagai rintangan dilalui Yanti. Mulai dari cemooh warga sekitar, permasalahan keuangan, hingga susahnya menarik minat anak untuk bergabung belajar.

Karena kegigihan dan niatnya yang tulus untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, kini siswa yang belajar di sekolah pintar miliknya semakin ramai.

"Awalnya hanya 15 orang siswa. Kini sudah seratusan siswa yang belajar di sini. Saya bukan hanya mengajarkan menulis dan membaca tapi juga mengajarkan ilmu agama," kata mahasiswi Universitas Al Hikmah ini, seperti dilansir laman Dinamika Rakyat, Selasa, (19/4/2016) lalu. 

Kegigihan wanita berdarah Aceh Batak itupun dilirik sebagian donatur. Sejumlah bantuan berdatangan dan memberikan kepadanya. "Saya berharap pemerintah bisa melirik dan memberikan bantuan ke sekolah pintar ini," ujarnya.

Sosok Kartini ini dapat dicontoh bagi semua kalangan. Dirinya rela menghabiskan hartanya demi menjadikan anak bangsa yang pintar dan bermartabat, serta berpengatahuan sama dengan anak-anak lainnya.

Jafry Aljawad Via liputanbsm.com