Trans Flores, Jalur Berbahaya Namun Begitu Memesona
Jalur Trans Flores membentang sejauh 664 kilometer dari Labuan Bajo di Manggarai Barat, sampai Larantuka di Flores Timur. Jalur ini terkenal punya pemandangan memesona, namun treknya cukup berbahaya: rawan longsor dan banyak tikungan tajam.
Jalur Trans Flores cukup tersohor di kalangan wisatawan yang ingin mengeksplorasi Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur. Jalur ini membentang dari barat sampai timur pulau, serta melewati tempat-tempat wisata terkenal. Mulai dari Labuan Bajo, Ruteng, Aimere, Bajawa, Maumere, Moni, Ende, sampai Larantuka.
Tim Navara "Jelajah Tanpa Batas" melintasi Trans Flores dari Ende menuju Labuan Bajo, total 383 kilometer. Sepanjang jalan, mayoritas panorama didominasi pegunungan dan perbukitan hijau. Namun jalur ini punya beberapa titik rawan, salah satunya di Jalan Raya Ende-Maumere.
Mulai kilometer 14-20, diberlakukan jalur buka tutup karena perbukitan longsor. Sistem ini baru diberlakukan 2-3 bulan belakangan, padahal longsor adalah kejadian mutlak di jalur tersebut terutama saat musim hujan.
Kini, jalur tersebut dibuka dua kali sehari yakni pukul 08.00-12.00 Wita dan 15.00-17.00 Wita. Jalan ini adalah satu-satunya jalur menuju Taman Nasional Kelimutu, yang terletak 60 km dari Kota Ende.
Trek selanjutnya, dari Kelimutu menuju Bajawa, juga tak kalah menegangkan. Sedikit mengintip Google Maps, jalur yang dilewati 'keriting' seperti meteran gempa.
Jalurnya terdiri dari tanjakan dan turunan tajam serta belokan curam, sepanjang 185 Km atau lima jam perjalanan. Ada baiknya Anda membawa obat anti mabuk dan jika merasa pusing, matikan AC mobil lalu buka jendela lebar-lebar.
KOMPAS.com/Sri Anindiati Nursastri
Jalur Bajawa-Ruteng, Trans Flores, NTT
Dari Bajawa yang terkenal sebagai penghasil kopi, serta lokasi Kampung Adat Bena yang terletak di kaki Gunung Inerie, tim Navara 'Jelajah Tanpa Batas' melanjutkan perjalanan ke Ruteng.
Kota sejuk ini adalah titik masuk ke Wae Rebo, desa adat yang terletak di atas bukit. Jarak Bajawa-Ruteng adalah 136 Km dengan waktu tempuh sekitar 4 jam. Pemandangan masih didominasi perbukitan hijau, dengan trek cukup bersahabat jika dibandingkan sebelumnya.
Terakhir, dari Ruteng menuju Labuan Bajo yang adalah pintu masuk Taman Nasional Komodo, jalurnya disebut-sebut paling ekstrem. Sepanjang 132 kilometer didominasi tanjakan dan turunan tajam, dengan belokan 180 derajat yang bikin jantung deg-degan.
Kali ini, selain bawa obat anti mabuk, ada baiknya Anda membawa kantung plastik. Untuk berjaga-jaga saja.
"Ini rute paling parah. Banyak tanjakan," tutur Rusdi, salah satu supir tim Navara "Jelajah Tanpa Batas" saat tiba di Labuan Bajo, Rabu (27/4/2016).
Supir lainnya, Adjie menuturkan, rute Labuan Bajo-Ruteng memang paling mencekam dibanding yang lainnya.
"Lebih bahaya jalur sebaliknya, dari Bajo ke Ruteng. Kontur lanskapnya menanjak sehingga belokannya sangat tajam," tambahnya.
Sedikit tips bagi Anda yang ingin melintasi Trans Flores. Isi perut terlebih dahulu dan sempatkan istirahat di kota-kota besar seperti Moni, Ruteng, dan Bajawa.
Isilah bensin begitu menemukan pom bensin. Tak ketinggalan, gunakan pula fasilitas toilet yang tersedia. Selamat menyusuri Flores!
Ikuti kisah perjalanan pelari Willem Sigar di liputan khusus Kompas.com pada laman "Ekspedisi Alam Liar - 50 Gunung 40 Hari". Tim Kompas.com akan mengikuti perjalanan Willem mendaki 50 gunung secara lari maraton dalam 40 hari.
Perjalanan menuju kaki gunung ditempuh dengan jalan darat menggunakan mobil All Nissan Navara. Ekspedisi ini juga didukung oleh Pertamina dan Eiger.
Trans Flores, Jalur Berbahaya Namun Begitu Memesona
Reviewed by Abdul Aziz
on
05.06.00
Rating:
Tidak ada komentar: