5 Negara Yang Juga Menggunakan Bahasa Jawa di Kesehariannya

Indonesia adalah negara yang kaya akan adat dan budaya. Negara kita juga dikenal dengan banyaknya bahasa yang digunakan tiap masyarakat. Dari Sabang sampai Merauke memiliki berbagai macam bahasa daerah.

Salah satu bahasa yang banyak digunakan di Indonesia adalah bahasa Jawa. Namun ternyata, bukan bangsa kita saja yang mengenal bahasa Jawa. Di negeri asing, banyak pula yang menggunakan bahasa Jawa. Dan berikut ini adalah lima negara yang menggunakan bahasa Jawa dalam kesehariannya.

Belanda

Kamu percaya kalau di  universitas Leiden, yang didirikan oleh Pangeran Willem Van Oranje di tahun 1575 menyimpan naskah kuno dengan bahasa Jawa? Hal itu benar terjadi. Bahkan koleksinya lumayan banyak dan sangat terawat.

Dulu, bahasa Jawa dibawa oleh para budak yang bekerja di negara Kincir Angin. Ternyata, orang Belanda banyak yang tertarik dengan bahasa Jawa dan juga berbagai macam kebudayaannya.

Malaysia

Suku Jawa banyak yang pindah ke Malaysia di tahun 1900. Hal tersebut dikarenakan tekanan ekonomi yang terjadi di Indonesia. Warga negara yang berpindah tersebut, kebanyakan menetap dan menjadi warga negara Malaysia yang resmi.

Meski demikian, sampai saat ini mereka masih menggunakanan bahasa Jawa yang menjadi warisan nenek moyang. Mereka juga masih tetap melakukan tradisi adat Jawa meski tidak total seperti pada saat di Indonesia.

Singapura

Pemukiman pertama orang Jawa di Singapura bertempat di tepi sungai Rochor yang dinamakan Kampong Jawa. Mulanya, orang-orang Jawa dikirim ke Singapura untuk bekerja sebagai buruh di  perkebunan karet, konstruksi jalan dan jalur kereta api dan lain sebagainya.

Pertama kali warga Indonesia dikirim ke Malaysia sejak tahun 1825. Banyak yang memutuskan menetap di negara tersebut, namun masih terbiasa menggunakan bahasa tempat asal mereka, Jawa. Selain itu, mereka juga hidup berdampingan dengan etnis China dan Melayu di sana.

Suriname

Terletak di benua Amerika bagian selatan. Republik ini dulunya bekas jajahan Belanda. Pada sekitar tahun 1890 hingga 1939 Belanda membawa etnis Jawa untuk bekerja di Suriname.  Dan ternyata, sekitar 15 persen dari penduduk Suriname menggunakan bahasa Jawa dalam keseharian mereka.

Tak hanya itu, bahkan orang Jawa yang tinggal di Suriname banyak yang memiliki karir sukses. Keturunan Jawab banyak yang memiliki jabatan-jabatan tinggi di pemerintahan.

Nouvelle Celedonie

Penduduk di negara ini sebagian berasal dari etnis Jawa. Awalnya mereka hanya berniat mencari pekerjaan yang lebih baik. Namun kebanyakan justru betah dan menetap di negara berbentuk kepulauan di bagian selatan Samudera Pasifik.

Sampai saat ini mereka masih menggunakan bahasa Jawa. Namun, saat ini kebanyakan anak-anak muda keturunan Jawa tidak bisa lagi menggunakan Jawa lagi, dan hanya menggunakan bahasa Perancis.

Kita sebagai warga negara Indonesisa, ada baiknya masih melestarikan kekayaan budaya. Berbicara menggunakan bahasa daerah juga salah satu cara kita melestarikan kekayaan budaya lho. Agar suatu hari nanti bahasa Jawa yang melegenda ini nggak sampai dilupakan dan punah begitu saja. Di berbagai negara asing saja masih ‘setia’ menggunakannya, masa negara asalnya lupa? [orangdalam]