Singapura, Berterima kasihlah Sebelum Memarahi

Seperti yang di kutip dariliputan6.com,  Singapura menyatakan rasa marahnya karena kabut asap tebal menyelimuti negara tersebut sehingga sekolah-sekolah ditutup. Bahkan, pada Jumat pagi Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) mencapai 341, tertinggi sepanjang tahun ini. Indonesia pun dituding tidak peduli dengan apa yang dirasakan oleh warga Singapura.

"Sangat tidak memikirkan keselamatan warga kami dan warga mereka sendiri," ujar Menteri Luar Negeri Singapura K Shanmugam seperti dikutip BBC, Jumat 25 September 2015.

Lewat akun Facebook-nya, Shanmugam mengatakan mendengar pernyataan-pernyataan mengagetkan di tingkat pejabat senior Indonesia.

"Bagaimana bisa, seorang pejabat senior pemerintahan mengeluarkan pernyataan seperti itu, tanpa kesadaran atas nyawa masyarakatnya, atau warga kami, dan tanpa rasa malu, atau rasa tanggung jawab?" ujar dia.

Menanggapi kutipan berita tersebut, aku sebagai rakyat Indoneisa merasa tersinggung. Terlebih ketika membaca pernyataan dari sang Menteri. 

Kenapa Singapura hanya bisa marah ketika terkena asap kiriman dari Indonesia. Namun pernahkah berterima kasih karena selama ini telah menikmati kiriman oksigen yang di karuniai Allah melalui Indonesia..? Seperti kata cak lontong "Mikir..".

Aku tidak sendiri, sejalan dengan ini, Wakil Presidem Indonesia, Bapak JK juga mengatakan hal serupa "Jadi negara-negara tetangga 11 bulan itu menikmati udara segar dari Indonesia. Jadi kalau kena sebulan asap ya risiko juga itu," tutur JK di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Jumat 18 September lalu.

Bersyukur jauh lebih baik daripada mengeluh. Bagaimana menurut Anda..? Via ceritakin.blogspot.com
Singapura, Berterima kasihlah Sebelum Memarahi Singapura, Berterima kasihlah Sebelum Memarahi Reviewed by kukoin on 16.33.00 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.