Muhtaza dan Anjani, siswa SMA Temukan Kulkas Tanpa Listrik


Dua siswi SMA Negeri 2 Unggul Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, lagi-lagi menyabet penghargaan. Berkat kulkas tanpa listrik, Muhtaza Aziziya Syafiq dan Anjani Rahma Putri menerima penghargaan dari Liputan 6 Awards 2016 dengan kategori "Anak Muda Inspiratif."
Mengutip dari laman Pemkab Musi Banyuasin, Rabu 1 Juni 2016,  kedua siswi ini awalnya berangkat dari keprihatinan terhadap pedagang yang buahnya selalu membusuk karena fasilitas listrik yang tak memadai di daerahnya.

Dua gadis berjilbab itu akhirnya mampu menemukan jalan keluar berupa kulkas tanpa listrik yang diciptakan saat berada di SMAN 2 Unggul Sekayu.

Sebelumnya, berkat kulkas tanpa listrik pula, bulan Mei 2014 lalu mereka menyabet penghargaan di ajang Intel ISEF (International Science and Engineering Fair) di Los Angeles. Keduanya menyatakan kebanggaan mereka bisa membawa nama Indonesia dan dilirik oleh dunia Internasional.

Saat berada di Studio 6 Emtek City, Jalan Daan Mogot, Jakarta Barat, mereka menyatakan bahwa anak muda Indonesia tidak kalah dengan anak-anak di negara lain.

"Di Amerika sana mereka pakai teknologi canggih. Kita pakai limbah. Itu kebanggaan tersendiri," tutur Muhtaza.

Anjani menambahkan, anak muda Indonesia juga harus terus berbuat baik di mana pun mereka berada dan berpijak. "Dari mana pun kalian, siapa pun, berapa pun umur kalian, berbuatlah baik karena kita tidak ada waktu untuk berbuat jahat," ujarnya.

Seperti diketahui, pada tahun 2014 melalui karya ilmiah berjudul "Green Refrigerant Box", Muhtaza dan Anjani sukses meraih penghargaan Development Focus Award dan hadiah senilai 10.000 dollar AS dari US Agency for International Development (USAID). Mereka juga meraih Penghargaan Ketiga senilai 1.000 dollar AS di kategori Engineering: Materials & Bioengineering.
Karya ilmiah kulkas tanpa listrik dan freon ini fokus pada pemanfaatan kayu gelam sebagai solusi alternatif untuk pendingin buah dan sayur. Kayu gelam adalah kayu yang banyak ditemukan di Kabupaten Musi Banyuasin, Dengan teknologi yang dikembangkan Muhtaza dan Anjani, suhu awal 28 derajat celsius di kulkas tanpa listrik dan freon ini mampu turun menjadi 5,5 derajat celsius dalam waktu 2 jam 20 menit.

Ide mengembangkan teknologi tersebut didasari atas potensi sumber daya alam buah-buahan dan sayur-sayuran di Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Namun, daerah itu memiliki masalah yang berkaitan dengan listrik.

Intel selaku pihak yang membawa teknologi Muhtaza dan Anjani ke Intel ISEF 2014 percaya bahwa generasi muda adalah kunci untuk mengembangkan inovasi. Muhtaza dan Anjani diharapkan bisa menjadi inspirasi siswa lain untuk terlibat dalam ilmu pengetahuan, teknologi, teknik, dan matematika sebagai dasar untuk kreativitas.
“Dunia membutuhkan lebih banyak ilmuwan, kreator, dan pengusaha untuk menciptakan lapangan pekerjaan, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan mengatasi tantangan global,” kata Director Public Affairs Intel Indonesia, Deva Rachman.

Kompetisi Intel ISEF pada tahun 2014 diikuti oleh lebih dari 1.700 ilmuwan muda yang dipilih dari 435 kompetisi di lebih dari 70 negara di seluruh dunia. [otonomi]
Muhtaza dan Anjani, siswa SMA Temukan Kulkas Tanpa Listrik Muhtaza dan Anjani, siswa SMA Temukan Kulkas Tanpa Listrik Reviewed by kukoin on 17.25.00 Rating: 5

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.